Cerita dimulai dengan kegiatan di sebuah balai lelang di London. Dua wanita, Angela Tan dan Karani Natya Gitaya Candra memperebutkan patung kuno dari Indonesia yang diberi nama Gayatri as Pradnya Paramitha: The Goddess of Knowledge. Yang pertama adalah putri konglomerat besar dari Jakarta, yang kedua seorang art dealer.
Nun jauh dari London, pada waktu yang berbeda, seorang yang menyebut diri tukang cerita melakukan perjalanan ke candi-candi di Jawa. Melalui pengalaman spiritual, ia melihat dan kemudian menceritakan riwayat berdirinya kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Dalam jatuh bangun dan dinamika politik pada masa awal Majapahit, ia menceritakan peran besar wanita bernama Gayatri yang kemudian dipersunting menjadi salah satu istri pendiri Majapahit, Raden Wijaya. Gayatri diangkat menjadi permaisuri, ikut menentukan perkembangan Majapahit, termasuk setelah suaminya meninggal dan dia diangkat menjadi Ibu Suri.
Pada puncak kematangan spiritualnya sebagai Ibu Suri, ia diarcakan oleh pematung terkemuka di Majapahit sebagai Pradnya Paramitha, Dewi Ilmu Pengetahuan. Dikarenakan penolakan kalangan pendeta Buddha terhadap proyek pengarcaan dirinya itu, arca kemudian hilang tak tentu rimbanya.
Ratusan tahun kemudian arca tersebut muncul sebagai barang yang ikut dilelang dalam sebuah acara lelang di sebuah balai lelang terkemuka di London. Baik Angela Tan maupun Karani Candra tidak mengetahui, bahwa patung yang mereka perebutkan sejatinya dihuni oleh roh Gayatri.