Membaca koran Kompas pagi ini, “Semprotkan Dulu Parfummu…” mendadak ingat Brut. Anggaplah Brut cowok, generasi boomers. Baunya tajam, lugu, terus terang, provokatif. Gentayangan di akhir 60-an awal 70-an, ia anti kemapanan. Breaking the wall. Tembok kekuasaan tidak membuat nyalinya ciut. Agama tidak membikinnya insyaf.
Sampai kemudian ia ketemu Anais Anais. Lembut bernuansa floral. Anggun, subtil, berkelas. Brut melunak oleh Anais Anais. Dari hippies dia menjadi yuppies.
Zaman terus berubah. Yang ada sekarang minyak kayu putih. Sore di simpang tiga, kenangan wangi telah berlalu.
Februari, 2021