Skip to main content
Excerpt

Blues untuk Runi

By February 19, 2021February 26th, 2021No Comments

Terserah mau percaya pada cerita ini atau tidak: seiring mulai dioperasikannya kereta bawah tanah yang baru saja selesai pembangunannya, muncullah hantu di salah satu stasiunnya, yakni Stasiun Palmerah. Titi wanci cerpen berjudul “Palmerah Underground” ini Februari, 2007. Belum ada MRT di Jakarta pada waktu itu. Karya fiksi dibikin, karena selain dengan kekinian, kita sejatinya hidup dengan déjà vu dan nostalgia. Itulah kurang lebih tema dari karya-karya dalam buku kumpulan cerpen dalam Blues untuk Runi.

Selain “Blues untuk Runi” dan “Palmerah Underground”, ada sepuluh karya lain, “Wanita yang Muncul dari Balik Kabut”, “Sarpa Tapak Angin”, “Tentang Minata Kertawibawa di Sepanjang Jalan Kota”, dan lain-lain.

Seperti irama musik, kerinduan dalam buku ini berirama blues.

Leave a Reply