Karmacinta adalah biografi Njoo Tik Tjiong alias Sanjoto, pengusaha roti legendaris di Solo bernama Orion. Buku ini sekaligus eksperimen penulis untuk mempertimbangkan sifat biografi: bagaimana hidup kita direkonstruksi oleh memori. Bisakah kita seratus persen mempercayai memori atau ingatan kita tentang apa yang pernah kita jalani? Adakah memori sejatinya sebagian telah terkikis oleh kemampuan kita mengenal masa lalu? Berkonsekuensi memori tadi terpangkas di beberapa bagian, atau bisa juga terlebih-lebihkan pada bagian lain, seperti pohon, ia menjadi pohon dengan dahan, ranting, dan daun-daun yang dipangkas menjadi lebih indah?
Sanjoto, lahir di Solo, 4 Juni 1934, berasal dari keluarga pembuat roti. Ayahnya menjadi pengusaha roti dari zaman Belanda. Usaha roti keluarga ini ikut jatuh bangun dalam arus zaman. Pada zaman Belanda mereka menolak memenuhi kebutuhan roti untuk tantara Belanda. Zaman Jepang mereka membuat moci, makanan orang Jepang.
Sebagai penerus usaha roti sang ayah, Sanjoto pernah menjadi aktivis mahasiswa di Jakarta. Aktivismenya membuat dia harus mengalami hidup di tahanan ketika Sukarno jatuh. Setelah itu dia berusaha bangkit lagi, menjadi pengusaha di Jakarta, sebelum memutuskan kembali ke Solo untuk menginjeksi usaha roti ayahnya dengan semangat baru. Jatuh bangunnya sebagai pengusaha berkelindan dengan jatuh bangun asmaranya, sebelum kemudian menemukan kembali cinta lamanya.
Seperti disebut tadi, buku ini sebagai eksperimen penulis untuk memecahkan problem memori, ia ditulis dalam gaya naratif novel.